Perjalanan yang Tak Bertujuan

Mendung menggantung di langit Temanggung. Saya punya waktu kurang dari enam jam untuk menjelajahi kota ini sebelum sorenya kembali pulang ke Jakarta. Semenit dua menit berpikir, saya bingung mau ke mana. Lanjutkan membaca “Perjalanan yang Tak Bertujuan”

Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut

Temanggung di bulan Januari adalah kota yang sempurna untuk bermalas-malasan. Hujan turun dengan deras. Langit kelabu. Dan udara dingin mengalir lembut dari lereng Sumbing-Sindoro. Kunjungan saya dua hari di kota ini nyaris hanya dilewatkan di atas kasur jika Tegar tidak ‘memaksa’ saya untuk keluar. Lanjutkan membaca “Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut”

Membandingkan Layanan Bus Malam dengan Kereta Api

Bulan lalu saya pergi ke Solo untuk mengunjungi seseorang. Pulangnya tidak langsung ke Jakarta, tapi ke Jogja dan Temanggung dulu. Biasanya kalau keluar kota naik kereta, saya selalu beli tiket sekaligus pulang pergi. Tapi di perjalanan kali ini saya cuma beli tiket searah. Rencananya pulang ke Jakarta mau lewat Semarang naik kereta. Lanjutkan membaca “Membandingkan Layanan Bus Malam dengan Kereta Api”

Romansa Fajar di Negeri Tembakau

Di tengah kepadatan rutinitas, momen fajar rasa-rasanya bukanlah masa yang istimewa dalam keseharian kita. Kita bangun, bersiap diri, lalu larut dalam kesibukan. Sinar mentari pagi dan udara sejuk yang mengalir tak lagi membuat mulut kita mengucap syukur atas nikmat kehidupan dari yang kuasa. Namun, berada di Negeri Tembakau, tepat di lembah antara Arga Sumbing dan Sindoro, momen fajar itu terasa begitu agung, juga magis. Membuat mata ini memandang takjub dan hati berlimpah sukacita.  Lanjutkan membaca “Romansa Fajar di Negeri Tembakau”

Bukan Kampung Halaman, Tapi Temanggung Selalu Memanggil Pulang

 

Kalau ada yang bertanya “kamu ini orang mana?” jujur, aku bingung menjawabnya. Secara geografis, aku lahir dan menghabiskan hidup selama 18 tahun di Bandung. Kemudian, selama 4,5 tahun aku hijrah di Jogja dan sekarang hampir setahun tinggal dan menyatu dengan ritme kehidupan di Jakarta. Lanjutkan membaca “Bukan Kampung Halaman, Tapi Temanggung Selalu Memanggil Pulang”

Sekeping Cerita dari Negeri Tembakau

 

Jam sepuluh pagi, matahari telah bersinar dengan begitu teriknya. Seorang perempuan dan anaknya yang masih balita duduk berlindung di bawah naungan pohon yang daunnya telah meranggas. Diselingi hembusan angin gunung yang sejuk, mereka berdua duduk tenang tanpa berkata-kata. Lanjutkan membaca “Sekeping Cerita dari Negeri Tembakau”

Memburu Cahaya Fajar di Lembah Sumbing – Sindoro

 

Gelap di angkasa belum sepenuhnya sirna. Di tengah udara nan dingin menusuk tulang, kami berkendara menuju Posong yang berlokasi di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Kami sengaja mempercepat laju motor. Jika terlambat sedikit saja, maka kami akan kehilangan momen yang amat istimewakala sang bagaskara mulai menampakkan dirinya.

Lanjutkan membaca “Memburu Cahaya Fajar di Lembah Sumbing – Sindoro”