Uang THR untuk Beli Anak Babi

Sudah dua tahun lebih di Jakarta saya tinggal sekamar bersama seorang kawan dari Nias, namanya Themas. Usia kami terpaut tiga tahun. Dia bekerja di lantai tiga, saya di lantai dua. Kami cuma ketemu saat malam. Itu pun jarang mengobrol karena biasanya kami langsung tidur. Per tanggal 15 Maret 2020, kantor kami memberlakukan sistem kerja dari rumah. Tapi, saya dan Themas tetap tinggal di kantor. Meski … Lanjutkan membaca Uang THR untuk Beli Anak Babi

Suketi, Sebuah Memoar Singkat

Suketi, nama yang disematkan kepada sesosok perempuan muda yang kelak menjadi hantu sundel bolong. Jika kamu pernah menonton sinema horor Suzanna, mungkin kamu tahu tentang kisah Suketi.  Tapi… Suketi yang dibahas di sini bukanlah sesosok hantu dengan punggung berlubang. Ia adalah mamalia berkaki empat yang setahun lalu datang ke kantorku setiap tengah malam.  Suatu ketika di awal Desember 2018, seekor kucing berbulu putih abu menyelinap … Lanjutkan membaca Suketi, Sebuah Memoar Singkat

Teman yang Sedikit, Teman yang Asyik

 

Ketika Facebook baru mulai dikenal di tahun 2008 lalu, saya masih menjadi seorang bocah SMP yang sedang rajin-rajinnya singgah ke warnet untuk bermain Friendster, media sosial yang begitu populer pada zamannya. Buat saya pribadi, Friendster ini luar biasa menarik. Selain bisa menampilkan foto diri yang dinilai paling cakep, saya juga bisa menggonta-ganti latar halaman sesuai selera. Dan, yang paling menarik adalah saya bisa kepo sedikit-sedikit di akun gebetan. Lanjutkan membaca “Teman yang Sedikit, Teman yang Asyik”

Sebuah Amplop (Lagi) dari Jerman

 

Minggu kemarin (24/9), saya menerima sebuah pesan Whatsapp dari seorang kerabat di gereja. “Ada surat buatmu dari Jerman,” katanya. Saya mengernyit. Sebelumnya tidak ada pemberitahuan terlebih dulu dari Johannes Tschauner (Jo), sahabat saya yang berada di Jerman kalau dia akan mengirimkan sepucuk surat ke Indonesia. Lanjutkan membaca “Sebuah Amplop (Lagi) dari Jerman”

Berawal dari Blog, Bersua di Semarang

 

Sejak mulai aktif menulis sebagai blogger di awal tahun 2017 ini, aku mengenal beberapa teman baru. Mereka sering mampir di blogku, membaca tulisanku, dan tak lupa meninggalkan komentar berupa apresiasi atau juga kritikan. Walaupun aku dan mereka tak pernah bertemu secara tatap muka, tetapi entah mengapa ada rasa akrab yang terbangun. Lanjutkan membaca “Berawal dari Blog, Bersua di Semarang”

Dua Pejalan Nekat—Disatukan Karena Tekad!

 

Kami tak terlalu sering bertemu, seingatku hanya tiga kali pertemuan yang pernah kami lakukan. Dua kali di Bogor dan satu kali di Yogyakarta. Tapi, jarangnya bertemu bukan menjadi jurang yang membuat pembicaraan kami tidak nyambung, malah tiap kali bertemu mulut kami seolah tak mau berhenti bicara tentang pengalaman dan mimpi kami masing-masing.

Lanjutkan membaca “Dua Pejalan Nekat—Disatukan Karena Tekad!”