Cerpen: Kisah Kasih dari Sidareja

Jam setengah delapan. Di kota, jam segini belumlah tergolong malam, tapi tidak dengan di Sidareja. Hilir mudik manusia semakin jarang. Kodok-kodok dari sawah semakin banter terdengar. Setelah dua belas jam berdagang, ditariklah tirai besi yang menandakan toko kelontong Roland selesai bertransaksi.  Roland adalah kawan baikku, seorang pria sintal bermata sipit, warga keturunan yang telah bergenerasi menetap di tanah Ngapak. Delapan tahun lalu, aku berkawan dengannya … Lanjutkan membaca Cerpen: Kisah Kasih dari Sidareja

Sepanjang Jalan Jogja-Cilacap

Minggu, 22 Maret 2015.  Kira-kira jam sepuluh pagi, langit Jogja mendung. Tidak ada rencana apa-apa hari itu selain malas-malasan di kosan. Tapi, tiba-tiba hape bergetar. Ada telepon masuk dari Roland.  “Wei, kenapa?” tanya saya.  “Ar…,” suara dari seberang telepon. Nadanya bergetar.  “Eh, kenapa Lan? Di mana kamu?”  “Papa meninggal barusan,” jawabnya sesenggukan.  Suasana hati Roland kalut, dia ingin segera pulang supaya bisa melihat wajah almarhum … Lanjutkan membaca Sepanjang Jalan Jogja-Cilacap

Suketi, Sebuah Memoar Singkat

Suketi, nama yang disematkan kepada sesosok perempuan muda yang kelak menjadi hantu sundel bolong. Jika kamu pernah menonton sinema horor Suzanna, mungkin kamu tahu tentang kisah Suketi.  Tapi… Suketi yang dibahas di sini bukanlah sesosok hantu dengan punggung berlubang. Ia adalah mamalia berkaki empat yang setahun lalu datang ke kantorku setiap tengah malam.  Suatu ketika di awal Desember 2018, seekor kucing berbulu putih abu menyelinap … Lanjutkan membaca Suketi, Sebuah Memoar Singkat

Di Kala Rekan Sekerja Memilih untuk Resign

Wanto, demikian saya dan Putra menyebutnya. Dia adalah rekan sekerja yang baru di bulan Januari 2019 masuk ke kantor. Ketika di bulan Mei awal dia mengatakan ingin resign, dahi saya mengernyit. Lanjutkan membaca “Di Kala Rekan Sekerja Memilih untuk Resign”