Tiga Tahun di Jakarta: Belajar Menjadi Lebih Tenang

5 Desember. Tanggal ini istimewa, di tahun 2016 lalu saya menjejakkan kaki di Jakarta dan paripurna melepas status mahasiswa menjadi karyawan swasta. Sekarang, perjalanan saya di Jakarta telah sampai di tahun ketiga dan tetap pula di kantor yang sama.  Sebenarnya, kalau boleh jujur, bertahan tiga tahun di Jakarta dan di pekerjaan yang ditekuni sekarang ini rasanya campur aduk. Ada keinginan untuk resign dan mencari ladang … Lanjutkan membaca Tiga Tahun di Jakarta: Belajar Menjadi Lebih Tenang

Di Kala Rekan Sekerja Memilih untuk Resign

Wanto, demikian saya dan Putra menyebutnya. Dia adalah rekan sekerja yang baru di bulan Januari 2019 masuk ke kantor. Ketika di bulan Mei awal dia mengatakan ingin resign, dahi saya mengernyit. Lanjutkan membaca “Di Kala Rekan Sekerja Memilih untuk Resign”

Jakarta yang Berbenah, Aku yang Berubah

Suatu hari aku menaiki bus Trans Jakarta menuju kota. Di Jalan Daan Mogot sebelum Kali Pesing, aku melihat sebuah jembatan penyeberangan orang dan halte busway yang bernama Jembatan Gantung masih tak tersambung. Jembatan itu akhirnya menyerah. Ia patah setelah berkali-kali ditabrak truk. Lanjutkan membaca “Jakarta yang Berbenah, Aku yang Berubah”

Refleksi Dua Tahun Bekerja: Sebuah Perjalanan ke Puncak Bukit

Setiap kali melihat kalender yang letaknya di samping monitor, rasanya waktu berjalan sangat cepat. 5 Desember 2018, hari ini genap dua tahun saya masuk dan bekerja di Jakarta, di sebuah kantor lembaga nirlaba yang letaknya di pojok barat Jakarta. Kalau mengingat bagaimana kalutnya suasana hati kala pertama masuk kerja dulu, bisa bertahan sampai sejauh ini tentu adalah sebuah berkat dan kesempatan yang amat baik. Lanjutkan membaca “Refleksi Dua Tahun Bekerja: Sebuah Perjalanan ke Puncak Bukit”

Teguran di Ujung Setang Motor

Dua bulan lalu saya merasa stres dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Hari-hari terasa suram. Mata sembab. Kepala berat. Semangat menguap. Akhirnya di hari Sabtu pagi saya memutuskan pulang ke Bandung secara mendadak, untungnya masih ada tiket kereta. Lanjutkan membaca “Teguran di Ujung Setang Motor”

Pulang ke Desa Sidareja

 

Di Stasiun Pasar Senen, Kereta Api Serayu Malam berangkat pukul 21.00, mengantarkan saya pergi meninggalkan Jakarta untuk perjalanan singkat akhir pekan. Saya duduk di kereta nomor dua dan sembilan jam kemudian, saya tiba di tujuan akhir saya: Stasiun Sidareja. Lanjutkan membaca “Pulang ke Desa Sidareja”

Tidak ada Pekerjaan yang Benar-benar Enak

“Aduh Ry, itu GM gua ngeselin banget. Seenaknya banget dia pakai jam kerja buat urusan pribadinya! Lanjutkan membaca “Tidak ada Pekerjaan yang Benar-benar Enak”