Jejak Perang di Tengah Bandung

Sekonyong-konyong suara pesawat terbang itu menderu mendekat lagi. Kedua petani itu spontan seperti tersepak jin lari tunggang-langgang dan melompat ke dalam selokan sehingga basah kuyup. Tetapi gadis itu hanya membaringi lelaki itu dan menangis tersedu-sedu. Serentetang berondongan menghalilintar membuat jantng kedua petani itu nyaris berhenti. “Nyuwun Ngapunten Gusti, nyuwun pangapunten Gusti, nyuwun pangapunten Gusti,” hanya itulah yang dapat mereka ucapkan.  -Burung-burung Manyar, karya Y.B Mangunwijaya, … Lanjutkan membaca Jejak Perang di Tengah Bandung

Bukan Tempat Wisatanya yang Membuat Jogja Itu Ngangeni….

Lik Par, demikian ia biasa disapa. Usianya telah melampaui 60 tahun, tetapi perawakannya tegap. Setengah jam sebelum tengah malam, ia mendorong gerobak angkringannya seorang diri di sepanjang jalan Sugeng Jeroni. Tepat di tepi tepi jembatan Sungai Winongo, ia berhenti. Gerobak itu ditatanya perlahan hingga menjadi angkringan yang utuh dan ngangeni. Lanjutkan membaca Bukan Tempat Wisatanya yang Membuat Jogja Itu Ngangeni….

Makam Tua yang Berbicara

Hanya selemparan batu dari Istana Kepresidenan Kebun Raya Bogor, ada sebidang lahan yang nuansanya sendu. Pohon bambu besar tumbuh tinggi di dekatnya. Ketika ditiup angin, dedaunannya bergoyang dan menciptakan suasana magis. Dua tahun lalu berkunjung ke sana, sebidang lahan itu masih ditutupi pagar tembok, tapi kini pagar itu sudah dirobohkan. Kita bisa melenggang masuk dan berjalan-jalan santai di atas rerumputannya. Lanjutkan membaca “Makam Tua yang Berbicara”

Romansa Fajar di Negeri Tembakau

Di tengah kepadatan rutinitas, momen fajar rasa-rasanya bukanlah masa yang istimewa dalam keseharian kita. Kita bangun, bersiap diri, lalu larut dalam kesibukan. Sinar mentari pagi dan udara sejuk yang mengalir tak lagi membuat mulut kita mengucap syukur atas nikmat kehidupan dari yang kuasa. Namun, berada di Negeri Tembakau, tepat di lembah antara Arga Sumbing dan Sindoro, momen fajar itu terasa begitu agung, juga magis. Membuat mata ini memandang takjub dan hati berlimpah sukacita.  Lanjutkan membaca “Romansa Fajar di Negeri Tembakau”

Mencicip Manisnya Jawa dari Pabrik Gula Gondangwinangoen

Seabad lalu, negeri kepulauan di tenggara Asia bernama Hindia-Belanda pernah menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia setelah Rusia. Di banyak tengara, pemerintah kolonial membuka lahan-lahan baru untuk ditanami tebu, kemudian melengkapinya dengan jalur rel sebagai sarana transportasi. Namun, tatkala Hindia-Belanda telah berganti menjadi Republik, kejayaan gula tersebut tenggelam menjadi kenangan dari masa lalu. Kini, Indonesia menjadi negara pengimpor gula terbesar ke-3 di dunia. Lanjutkan membaca “Mencicip Manisnya Jawa dari Pabrik Gula Gondangwinangoen”

Banyuwangi, Mutiara di Timur Jawa

Kereta Api Sri Tanjung mengantarkan kami bertiga melintasi tiga provinsi, dari D.I Yogyakarta menuju kabupaten palig timur di tanah Jawa, Banyuwangi. Biasanya ketika bepergian ke Timur, orang akan langsung menuju Bali dan melewatkan Banyuwangi, padahal kabupaten di tanah Blambangan ini juga tak kalah menarik ketimbang pulau Dewata. Rabu pagi 23 Maret 2016, pukul 06:30 kami sudah berdiri manis di peron menanti kereta Sri Tanjung yang … Lanjutkan membaca Banyuwangi, Mutiara di Timur Jawa