Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut

Temanggung di bulan Januari adalah kota yang sempurna untuk bermalas-malasan. Hujan turun dengan deras. Langit kelabu. Dan udara dingin mengalir lembut dari lereng Sumbing-Sindoro. Kunjungan saya dua hari di kota ini nyaris hanya dilewatkan di atas kasur jika Tegar tidak ‘memaksa’ saya untuk keluar. Lanjutkan membaca “Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut”

Trip Report: Pertama Kali Naik Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan

Stasiun Pasar Senen rasanya tak pernah tertidur. Sejak kereta api Tawang Jaya bertolak jam sebelas malam, puluhan kereta dari arah timur berdatangan di pagi buta. Belum usai semua kereta itu tiba, jam setengah enam kurang lima menit, kereta api Kutojaya Selatan jadi yang pertama bertolak ke timur. Begitu seterusnya, menjadikan Stasiun Pasar Senen selalu hidup dan riuh tiap waktunya. Lanjutkan membaca “Trip Report: Pertama Kali Naik Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan”

Membandingkan Layanan Bus Malam dengan Kereta Api

Bulan lalu saya pergi ke Solo untuk mengunjungi seseorang. Pulangnya tidak langsung ke Jakarta, tapi ke Jogja dan Temanggung dulu. Biasanya kalau keluar kota naik kereta, saya selalu beli tiket sekaligus pulang pergi. Tapi di perjalanan kali ini saya cuma beli tiket searah. Rencananya pulang ke Jakarta mau lewat Semarang naik kereta. Lanjutkan membaca “Membandingkan Layanan Bus Malam dengan Kereta Api”

Yang Masih Perlu Dibenahi dari Pelayanan Kereta Api

Dua tahun belakangan, setiap kali naik kereta api saya selalu mendapatkan kesan yang positif: pelayanan yang ramah, fasilitas yang baik, dan waktu perjalanan yang lumayan tepat waktu. Namun, kemarin (13/01) saya mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) selaku penyelenggara moda transportasi kereta api. Tulisan ini ditulis bukan dengan tujuan untuk mencoreng nama baik, namun sekadar sharing kepada sesama penumpang dan juga sebagai masukan kepada perusahaan agar berbenah menjadi lebih baik. Lanjutkan membaca “Yang Masih Perlu Dibenahi dari Pelayanan Kereta Api”

Berkah di Balik Pindah Kursi

Akhir pekan di awal Desember, saya pergi ke Yogyakarta lagi. Kali ini saya berangkat di pagi hari naik kereta api Gajahwong. Kereta berangkat dari Pasar Senen pukul 06:45. Saya duduk di kursi nomor 8D. Di depan saya, duduk empat orang yang adalah satu keluarga. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak. Sang ayah rupanya salah perhitungan saat memesan tiket. Dia kira kursi nomor 6 dan 7 adalah kursi yang saling berhadapan. Tapi, nyatanya itu adalah kursi yang saling memunggungi. Lanjutkan membaca “Berkah di Balik Pindah Kursi”

Sensasi Perjalanan Naik Kereta Api Mataram Premium

Senin, 26 November 2018, hujan turun membasahi kota Muntilan. Saya menepikan motor di bawah pohon, mengenakan mantel hujan, dan melanjutkan perjalanan menuju Jogja. Tapi, hujan yang turun kelewat deras. Pakaian yang sudah diselimuti plastik mantel hujan pun akhirnya tetap saja basah. Lanjutkan membaca “Sensasi Perjalanan Naik Kereta Api Mataram Premium”

Nostalgia Kereta Api Kelas Bisnis

Beberapa hari lalu, saya iseng membuka hardisk dan membongkar foto-foto lawas di dalamnya. Di salah satu folder yang dibuat tahun 2010, saya menemukan foto sesosok anak kelas dua SMA yang sedang duduk di atas kereta api Lodaya tujuan Solobalapan. Si anak itu tidak sedang hendak pergi ke Solo, dia cuma iseng jalan-jalan kala malam ke stasiun dan numpang foto. Dan…anak itu ialah saya sendiri. Lanjutkan membaca “Nostalgia Kereta Api Kelas Bisnis”

Sejoli Tua di Atas Kereta Api

 

Beberapa saat lagi Kereta Api (KA) Argo Dwipangga akan tiba di jalur 5 Stasiun Tugu, Yogyakarta. Kereta berangkat dari Stasiun Solo Balapan dengan tujuan akhir menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Lanjutkan membaca “Sejoli Tua di Atas Kereta Api”