Kisah Pembuka dari Boyolali

Pertengahan tahun ini saya mendapatkan kesempatan istimewa dari kantor: perjalanan dinas selama 9 hari keliling Jawa Tengah. Buat seorang bocah ilang yang rutinitasnya duduk di depan laptop, kesempatan kerja di luar kantor rasanya seperti sebuah rejeki nomplok.  Ada tiga kota yang akan didatangi dalam perjalanan dinas kali ini: Boyolali, Sragen, dan Solo. Tapi, agar tidak ribet mencari akomodasi, kami memutuskan untuk menetapkan Boyolali sebagai base … Lanjutkan membaca Kisah Pembuka dari Boyolali

Trip Report: Menjajal Argo Wilis, Si Raja Jalur Selatan

“April nanti kamu dinas ke Surabaya, mau berangkat naik apa?” tanya kepala divisi di kantor.

“Saya sih terserah dari kantor, tapi kalau boleh ya mau naik kereta aja.” Lanjutkan membaca “Trip Report: Menjajal Argo Wilis, Si Raja Jalur Selatan”

Tetirah di Desa Sidareja

Sidareja. Mungkin nama tempat ini tidak begitu familiar di telingamu. Jika kamu mengetikkan namanya di peta Google, peranti itu akan menunjukkanmu sebuah wilayah di selatan Jawa, tepatnya di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dan, di tempat itulah saya sering bertandang untuk berjumpa seorang kawan dan berjalan-jalan keliling kampung bersamanya.

Lanjutkan membaca “Tetirah di Desa Sidareja”

Tapak Tilas Jalur Tua Solo-Wonogiri

Sekitar tahun 1970-an, ketika moda transportasi berbasis ban karet mulai menjamur, kereta api di jalur-jalur cabang mulai kehilangan pamornya. Alhasil banyak jalur-jalur itu pun ditutup, mati, dan menjadi kepingan sejarah seterusnya. Namun, ada satu jalur yang dulu sempat mati suri kini bangkit kembali. Jalur itu bisa kita nikmati di atas laju kereta yang lambat namun membangkitkan kesan nostalgia. Lanjutkan membaca “Tapak Tilas Jalur Tua Solo-Wonogiri”

Perjalanan yang Tak Bertujuan

Mendung menggantung di langit Temanggung. Saya punya waktu kurang dari enam jam untuk menjelajahi kota ini sebelum sorenya kembali pulang ke Jakarta. Semenit dua menit berpikir, saya bingung mau ke mana. Lanjutkan membaca “Perjalanan yang Tak Bertujuan”

Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut

Temanggung di bulan Januari adalah kota yang sempurna untuk bermalas-malasan. Hujan turun dengan deras. Langit kelabu. Dan udara dingin mengalir lembut dari lereng Sumbing-Sindoro. Kunjungan saya dua hari di kota ini nyaris hanya dilewatkan di atas kasur jika Tegar tidak ‘memaksa’ saya untuk keluar. Lanjutkan membaca “Stasiun Parakan yang Tak Lagi Berdenyut”

Sensasi Perjalanan Naik Kereta Api Mataram Premium

Senin, 26 November 2018, hujan turun membasahi kota Muntilan. Saya menepikan motor di bawah pohon, mengenakan mantel hujan, dan melanjutkan perjalanan menuju Jogja. Tapi, hujan yang turun kelewat deras. Pakaian yang sudah diselimuti plastik mantel hujan pun akhirnya tetap saja basah. Lanjutkan membaca “Sensasi Perjalanan Naik Kereta Api Mataram Premium”

Romansa Fajar di Negeri Tembakau

Di tengah kepadatan rutinitas, momen fajar rasa-rasanya bukanlah masa yang istimewa dalam keseharian kita. Kita bangun, bersiap diri, lalu larut dalam kesibukan. Sinar mentari pagi dan udara sejuk yang mengalir tak lagi membuat mulut kita mengucap syukur atas nikmat kehidupan dari yang kuasa. Namun, berada di Negeri Tembakau, tepat di lembah antara Arga Sumbing dan Sindoro, momen fajar itu terasa begitu agung, juga magis. Membuat mata ini memandang takjub dan hati berlimpah sukacita.  Lanjutkan membaca “Romansa Fajar di Negeri Tembakau”