
Seandainya Pemberianku Ini Cukup…
Sekadar memberi saja memang tidak cukup, tapi jika kita tidak sampai hati dalam sekadar memberi, bagaimana bisa kita memberi hal yang lebih? Lanjutkan membaca Seandainya Pemberianku Ini Cukup…
Sekadar memberi saja memang tidak cukup, tapi jika kita tidak sampai hati dalam sekadar memberi, bagaimana bisa kita memberi hal yang lebih? Lanjutkan membaca Seandainya Pemberianku Ini Cukup…
Sepanjang hidupku menyandang status sebagai warga keturunan Tionghoa, Imlek tidak se-istimewa hari-hari lainnya. Ketika rekan-rekanku memamerkan panen angpau atau kumpul keluarga besar, keluargaku jarang melakukannya. Lanjutkan membaca Imlek Bagiku yang Merayakannya dengan Setengah
Rekan yang kami kasihi itu tubuhnya semakin menciut. Makanan semakin sulit masuk ke lambungnya. Sementara dosis morfin semakin meningkat untuk menolongnya menahan rasa sakit. Lanjutkan membaca Mendampingi Seorang Kawan di Masa Sekaratnya
Alkisah ketika Perang Dunia II berlangsung di Pasifik, seorang marinir Amerika Serikat (AS) terpisah dari pasukannya. Berawal dari keterpisahan dan nyaris mati, sang marinir malah mendapati ‘mukjizat’ pertolongan. Tak diketahui siapa nama marinir tersebut, tetapi kemungkinan besar kisah ini terjadi di Saipan, salah satu pulau di Kepulauan Mariana. Perang di Pasifik antara AS dengan Jepang jauh berbeda dengan palagan di Eropa. Tentara AS menghadapi medan … Lanjutkan membaca Tembok Bata dari Jaring Laba-laba
“Ke Indomaret yuk, Ry,” kata-kata yang sering dilontarkan Brian tiap menjelang tengah malam. Dan, tak pernah kutolak pula ajakan itu. Kami lalu berjalan kaki, melompati portal depan gang yang selalu ditutup selepas jam sebelas. Hasil perjalanan itu beragam: Brian membawa nasi padang yang katanya cemilan tengah malam, dan aku menjilati es krim seharga lima ribuan. Brian adalah kawan kalongku. Beserta dengan seisi kosan lainnya, kami … Lanjutkan membaca Cuek di Awal, Tuai Bencana Kemudian
Jalan Daan Mogot. Panjangnya 27 kilometer, membentang dari Grogol di Jakarta Barat, sampai ke Tangerang. Saat hari kerja dan jam sibuk, macetnya bisa di sepanjang ruas. Bagi yang baru pertama menjajal jalan ini, mungkin merasa gondok, macetnya kok luar binasa. Tapi bagi penglaju yang sudah saban hari wara-wiri, ya terima nasib. Hari ini, Suzuki APV berwarna ungu terong yang kukendarai ikut menyemut di Daan Mogot. … Lanjutkan membaca Cerita-cerita Setelah Bisa Nyetir Mobil
Pohon-pohon cantigi bertengger teguh di tepi tebing-tebing curam yang menghujam ke kawah. Sesekali mereka bergoyang diterpa angin, menampilkan paras elok. Tetapi, lanskap yang tersaji di belakangnya berkebalikan dengan keelokan: kawah gunung berapi yang sewaktu-waktu bisa meletup. Agustus setahun lalu, kawah ini batuk tanpa pertanda. Air, abu, dan asap pekat tumpah ke udara. Wisatawan dan pedagang lari tunggang-langgang. Tak ada yang menyangka, kawah Ratu Tangkubanperahu akan … Lanjutkan membaca Kawan-kawan di Bibir Kawah
Jam setengah delapan. Di kota, jam segini belumlah tergolong malam, tapi tidak dengan di Sidareja. Hilir mudik manusia semakin jarang. Kodok-kodok dari sawah semakin banter terdengar. Setelah dua belas jam berdagang, ditariklah tirai besi yang menandakan toko kelontong Roland selesai bertransaksi. Roland adalah kawan baikku, seorang pria sintal bermata sipit, warga keturunan yang telah bergenerasi menetap di tanah Ngapak. Delapan tahun lalu, aku berkawan dengannya … Lanjutkan membaca Cerpen: Kisah Kasih dari Sidareja