Setelah PT. KAI meluncurkan kereta baru dengan eksterior stainless steel, beberapa kereta pun hijrah menggunakan rangkain baru ini. Salah satunya adalah KA Senja Utama Solo yang dulunya merupakan KA dengan rangkaian full bisnis.
Karena penasaran seperti apa rasanya kereta ekonomi premium keluaran 2018 ini, saya pun menjajalnya dengan naik KA Senja Utama Solo. Sebulan sebelum hari keberangkatan, 21 Juni 2018 saya membeli tiketnya melalui Kai.id. Harganya 230 ribu, lumayan terjangkau, cuma beda 10 ribu dari KA Bogowonto.
Sekilas tentang ekonomi premium stainless
Sebelum Senja Utama Solo, KA Tawang Jaya Premium sudah terlebih dulu menggunakan rangkaian ekonomi stainless. Keberadaan ekonomi stainless ini ditujukan untuk mengganti kereta kelas bisnis. Buat yang pernah jatuh cinta dengan kelas bisnis harus ikhlas mengucapkan bye-bye, karena sampai tulisan ini diketik, kereta dengan rangkaian full bisnis yang tersisa tinggal Senja Utama Yogya saja. Itu pun entah akan bertahan sampai kapan sebelum nantinya diganti. Mutiara Selatan sudah tak lagi full bisnis, ada kereta eksekutif yang sekarang nunut di rangkaiannya.
Dari eksteriornya, kereta premium stainless berwarna abu-abu dengan goretan oranye di bawah jendelanya. Sekilas warna abu memberikan kesan lesu, tapi warna abu yg muncul dari bahan dasar stainless inilah yang katanya membuat kereta awet. Tahan karat.
Dari interiornya, satu kereta berkapasitas 80 penumpang dengan konfigurasi tempat duduk statis 24 baris dan 4 kolom. Perlu diingat, kursi tidak bisa diputar. Jadi untuk yang suka pusing kalau kereta berjalan mundur, silakan baca tulisan ini sampai habis ya. Nanti akan dibahas posisi duduk yang searah dengan laju kereta.
Untuk memanjakan penumpang, kursi dapat diatur sandarannya meski tidak dapat direbahkan hingga 45 derajat. Untuk perjalanan jauh, lumayan lah. Sistem pencahayaan juga sudah lebih baik. Lampu bisa diredupkan. Tapi sayang, tidak seperti ekonomi premium 2017 yang menyediakan lampu baca, ekonomi stainless tidak tersedia lampu baca. Kalau penumpang ingin nonton, tersedia 3 layar televisi bolak-balik.
Perjalanan bersama Senja Utama Solo
Kamis, 21 Juni 2018. Di boarding pass tertera posisi duduk saya di Premium 4-5D. Setelah panggilan boarding diumumkan, saya buru-buru mengantre. Pokoknya harus cepat masuk dalam kereta. Dari pengalaman dulu-dulu, banyak penumpang masih tidak paham makna angka dan huruf di tiket. Walau kursi angka D dan A adalah di samping kaca, ada saja penumpang yang tak peduli. Asal duduk, lalu kalau diminta pindah malah ogah-ogahan.
Puji syukur, tempat saya tidak disabotase. Penumpang mulai masuk tapi banyak yang salah kereta. Mereka masih belum paham apa bedanya premium dan eksekutif. KA Senja Solo yang berangkat dari Jakarta memiliki sususan 4 Ekonomi Premium di belakang lokomotif, kereta restorasi di tengah, dan 4 eksekutif di belakang.
“Pa ini kursi saya.”
“Ini kursi saya pa. Coba cek tiketnya lagi”
“Eksekutif 4 No 6D”
“Woo ya bapak salah. Ini premium. Eksekutif d belakang,” kata bapak yang sudah duduk di 6D.
Lalu bapak yang salah nomor dan serombongan keluarganya pun kembali berjalan sambil menggeret kopernya.
Pukul 22.00 peluit semboyan 35 berbunyi. Kereta berangkat. Selepas Jatinegara, lampu diredupkan supaya penumpang lebih rileks. Tapi karena hari ini masih masuk masa lebaran, suasana dalam kereta riuh. Banyak anak-anak mondar-mandir, lalu orangtuanya teriak-teriak.
Saat kereta melaju kencang, goncangannya tidak terlalu kentara. Kereta ekonomi premium ini memang didesain menggunakan bogie K10 yang tahan goncangan ketika kereta melaju cepat.
Selepas Bekasi, saya pun tertidur dan terbangun di Kebumen. Meski kursi sandaran kursi dapat direbahkan, saya sebenarnya lebih suka tidur dengan menyandarkan kepala ke jendela. Tapi, ada jarak kira-kira sejengkal dari kursi ke jendela. Sehingga kalau mau nyandar ke kaca bikin leher dan pundak pegal.
Ulasan pribadi terhadap KA Senja Utama Solo new image
Dari segi fasilitas, nyaman! Hanya, sangat disayangkan karena ada saja penumpang yang malas membaca. Korden di jendela KA Senja Solo adalah model baru. Kalau mau buka, tinggal tarik sedikit ke bawah lalu lepaskan. Korden akan naik otomatis. Instruksinya sudah ditulis jelas.
Tapi, memang beberapa orang itu malas baca. Tanpa ditarik sedikit ke bawah, mereka langsung mendorong korden ke atas dan memaksanya masuk ke sekat di atas jendela.
“Pak bukan gitu caranya!” Saya buru-buru menghampiri seorang bapak.
“Gini pak caranya, kan sudah tertulis di sini.”
Posisi Kursi (Dari arah Barat ke Timur, Pasar Senen – Solo Balapan)
Jika naik kereta eksekutif, posisi kursi tidak masalah karena kursi bisa diatur searah dengan laju kereta. Kalau ekonomi lain cerita. Kursi tidak dapat diputar, sehingga ada nomor kursi yang searah dengan laju kereta, ada pula yang tidak.
Dari Pasar Senen ke Solo, kursi ekonomi premium di senja solo nomor 1-10 searah dengan laju kereta. Kalau dari Solo ke Jakarta maka yang berlaku sebaliknya.* (*CATATAN: Rumus tempat duduk ini tidak dapat dipastikan 100% akurat, mengingat saat ini PT. KAI dapat mengubah atau mengganti rangkaian yang sedang berdinas.)
Kursi dengan jendela besar adalah nomor 2,3,6,9,10
Kereta Ekonomi Premium 1 lokasinya di belakang lokomotif
Kereta Ekonomi Premium 4 lokasinya di depan kereta restorasi
Jarak antar kursi sempit. Untuk yang kakinya panjang, silakan duduk di nomor 10 dan 11 yang berhadapan supaya lutut tidak beradu dengan kursi di depannya.
Sering juga naik Senja Utama Solo karena worth it dengan biaya yang cukup miring tapi bisa dapat fasilitas yang bagus. Kapan kapan coba share kereta prameks lainnya ya kayak Jayakarta Premium misalnya dan perbandingannya satu sama lain.
Siap mas. Nanti klo pas ke YK saya akan jajal prameks dan teman-temannya😢
Mas maaf saya mau tanya, untuk senja utama jogja ekonomi premium, posisi duduk yg searah kereta kalo dari jakarta ke jogja no berapa aja ya dan rekomendasi nomor yang jendela nya besar juga.
Halo Mbak,
Mohon maaf, Senja Jogja yang premium saya belum pernah naik jadi saya belum tahu.
However, KA Senja Utama Bisnis masih nyaman buat perjalanan jarak jauh karena spacenya lebih luas, harga juga nggak beda jauh dengan kelas ekonomi premium (karena saya pernah naik kereta Premium Jakarta -Solo).
KEMBALIKAN KERETA SENJA BISNISKU!
Kereta bisnis memang paling nyaman dari segi legroom, tapi apa daya, kereta ini sudah berusia tua dan memang akan dihapuskan oleh KAI secara bertahap dalam waktu dekat.
Hello …pengalaman saya pulang naik senja utama solo, jkt-solo Minggu 14/10/18 kelas ekonomi 1 ,jarak bangku sempit sekali terasa kurang nyaman perjalanan jauh,ac cukup dingin,gerbong nyaman getaran tidak begitu terasa,bersih interiornya,toilet kurang bersih,tv lcd gambar rusak yang diputar kurang menghibur( tidak ada film vcd/dvd yang diputar selama perjalanan).Terima kasih.
Halo mas/mbak Esha,
Jarak antar kursi di kelas premium ini memang selalu jadi kendala. Jaraknya tidak lapang, jadi untuk penumpang yang bertubuh tinggi pasti kesulitan. Semoga ke depannya PT. KAI bisa mengatasi kendala ini.
Info nomor keretanya kalo pilih 1-10 bakalan searah laju kereta salah nih 😦
Sesat..
Halo mbak Tiara.
Maaf karena belum sempat mengupdate kembali informasinya.
Mengenai informasi posisi duduk, sekarang tidak bisa lagi 100 persen akurat, mengingat PT. KAI dapat mengubah posisi kereta, atau mengganti rangkaian.
Untuk tempat duduk yg berhadapan nomor berapa ya mas
Kalau mau ke Jakarta bagusnya ambil nomor tempat duduk nomor 11 dst ya mas?
Untuk kelas ekonomi nya tempat duduknya sempit . Enakan Senja Utama yg bisnis. Agak lega.
Iya mas
Beginilah kendala K3 terbaru
Betul mas, saya baru naik senja utama kls ekonomi premium, terasa capek, sempit tempat duduknya,( tgl 28/9 -2018) enakan senja utama BISNIS, mudah2an ini jadi bahan EVALUASI PT KAI, ok
Kalau menurutku “tempat duduknya” cukup nyaman “hanya” jarak antar tempat dengan tempat di depannya terlalu mepet/rapat jadi dari situ timbulnya kurang nyaman.
Bener mas. Ga lagi deh. Ini baru naik. Nyiksa. Kaki sampe kram.dulu kepala bisa nyandar di jendela kaca. Sekarang ga bisa. Sempit nya luar biasa. Ga biasa tidur nih. 😢 menurutku ini perjalanan palinh nyiksa pake kereta.
jadi ingin ke Solo
Monggo mas 😀
Naik Senja yo jangan lupa
Saya pernah naik kereta eksekutif malam, pernah juga naik senja utama malam. Goyangan dan irama mesin kereta selalu terbawa hingga alam mimpi keesokan harinya. Hehehe.. Benar2 perjalanan yg tak terlupakan.
Ah jadi pengin pulang naik kereta 😂
Ayoo pulaangg sblm kehabisan tiket hehehe
Ada sie rencana pulang naik Serayu semoga bisa terlaksana bosen naik motor & mobil
Bagi saya yang tidak banyak gaul sama perkereta apian sih sangat informatif mas. Seperti informasi kursi dengan jendela besar itu di nomor berapa aja dan hal kecil lainnya yang kadang saya ga terlalu merhatiin, jadi terperhatikan. Dan pasti nanti akan bermanfaat saat saya naik kereta lagi. Ga tau kapan tapi. Haha..
Kereta bisnis semakin menghilang saja 😭
😣 tinggal tersisa di Lodaya, Mutsel,Ranggajati, Gumarang,Mutim
Malabar dan Harina juga 🌝
Nah ktinggalan hahaha
Hahahaha sip
Padahal sandaran yg bisa dibalik seperti kelas bisnis adalah sebuah penemuan mencengangkan😂
Aku dulu penasaran, muter kursinya gmn ya, soalnya tiang peyangga kursi itu menyatu dg lantai. Oalah jebul cuma sandarannya yg dibalik😂
Bye bye kelas bisnis 😦
Cepet2 naik Fajar or Senja Jogja mas sblm hilang wkwkwk
Seperti biasa. Selalu detail dan lengkap informasinya. Wawasan tentang perkereta apian di Indonesia selalu bertambah dengan baca tulisan mas Ary. Tetap menginspirasi ya! 😀
Makasih mbak.
Ini blm detail banget sih hehehe
Ndak banyak foto jg krna kmren keretanya full dan aku dduk samping kaca. Agak sulit kl mw keluar
Keretanya tempat duduknya udah kayak Jayakarta ekonomi bang..
Iya mas. Sama-sama premium soalnya. Tp Jayakarta premiumnya 2017, ini premium kaleng stenles keluaran 2018