Sebagai seorang yang suka keluyuran, salah satu hal yang menyebalkan adalah kalau baterai HP habis di luar perkiraan. Sebenarnya jika tidak ada hal yang penting, ya baterai habis tidak masalah. Tapi, kalau sedang ada pekerjaan yang mendadak harus diselesaikan, inilah repotnya.
Baterai HP saya memang kapasitasnya tidak besar. Untuk ukuran ponsel pintar, totalnya cuma 2.600 mAh. Mau dijual dan ganti baru, masih sayang karena HP ini banyak kenangan. Jadi harus diawet-awet penggunaannya. Hal menyebalkan terjadi seminggu lalu. Waktu itu hari Sabtu dan saya harus bertemu dengan seorang teman yang akan dimutasi ke Yogyakarta. Kami bertemu di Mall Central Park, Jakarta Barat. Lokasi saya lebih dekat, jadi saya sampai duluan. Sementara saya menanti, baterai HP sudah turun di bawah 30 persen. Artinya, dalam beberapa menit HP itu akan mati. Bisa jadi malah lebih cepat karena di dalam bangunan berbeton, HP akan bekerja lebih keras untuk mencari sinyal yang artinya membutuhkan daya lebih besar.
Hari itu saya tidak membawa charger, juga powerbank karena sebelumnya tidak sempat pulang mengambil tas. Agak bingung juga, karena kalau HP ini mati, sulit untuk bertemu dengan teman nanti. Maklum, mall CP ukurannya besar. Untuk janjian di satu titik kadang butuh koordinasi yang lumayan panjang.
Baterai HP sudah 15 persen, layarnya meredup otomatis. Barulah di sini saya ingat kalau di Central Park terdapat layanan powerbank on the go, sebuah inovasi untuk orang-orang yang butuh cadangan daya secara mendesak. Saya coba browsing dulu untuk mengenal seperti apa layanan ini nantinya bekerja. Dari informasi yang didapat itu, saya diminta untuk mengunduh aplikasi ReCharge Power Bank dari Google Play. Satu..dua..tiga..aplikasi terpasang di ponsel.

Setelah mengunduh dan membuat akun di aplikasi ReCharge Power Bank , saya harus top up duit dulu. Ada dua jenis cara top up: cashless atau cash. Transaksi cashless bisa dilakukan melalui virtual account BNI atau Go-Pay. Sedangkan cash bisa dilakukan langsung di mesin ReCharge. Saya pakai transaksi cashless, ada teman yang bersedia bantu top up dari rekeningnya.
Aplikasi memberitahu saya kalau mesin ReCharge Power Bank tersedia di Inul Vizta Karaoke di lantai III. Tidak sulit menemukan posisi mesin karena terlihat jelas dari pintu masuk karaoke. Nah, di sini saya sedikit bingung. Aplikasi bilang untuk mendapat powerbank saya harus scan barcode. Tapi, saya bingung mau scan di mana. Saya tidak melihat ada sesuatu yang bisa di-scan dari mesin berlayar besar ini. Saya coba tanya ke petugas Inul Vizta, dan mereka menjawab dengan detail dan ramah.
“Ini touchscreen mas, diklik tombol yang tulisannya ‘Rent’, nanti kalau mau balikin, klik yang ‘Return’.
Oalah. Saya merasa gaptek. Ada sekitar lima menit saya bengong di depan layar, lupa kalau di abad 21 ini banyak layar sudah pakai teknologi touchsreen.

Setelah saya klik tombol “Rent”, keluarlah sebuah barcode. Barcode inilah yang di-scan oleh HP. Sedetik kemudian, transaksi berhasil. Sebuah powerbank berwarna biru muda keluar dari mesin. Di ujung bawah powerbank berdaya 5000mAh itu sudah terdapat dua pilihan kabel, satu untuk Android, satu lagi untuk iOs. Pluk…kabel terpasang ke ponsel, dan baterai pun dalam proses terisi. Powerbank ini bisa dibawa ke mana-mana. Tapi, saya harus mengembalikannya nanti ketika sudah selesai.
Layanan persewaan ReCharge Power Bank ini tidak mahal. Per 24 jamnya kita dikenakan tarif 10 ribu saja. Kok gak beli powerbank sendiri aja? Mungkin pertanyaan ini muncul. Saya sendiri memang punya powerbank, tapi dalam keadaan kepepet seperti hari itu, masa iya saya harus pulang lagi untuk ambil powerbank? ReCharge Power Bank menjadi solusi untuk HP yang sering lowbatt, baterainya boros, dan perlu diisi daya secara mendesak.

Jam sepuluh malam, saat pertemuan saya sudah selesai, saya kembali ke Inul Vizta untuk mengembalikan ReCharge Power Bank. Prosesnya sama mudah. Saya tinggal klik tombol “Return”, lalu meletakkan powerbank di slot yang menyala. Setelah itu powerbank akan masuk ke dalam mesin. Selesai. Prosesnya mudah dan layanannya maksimal.
Sedikit ulasan dari saya, ReCharge PowerBank adalah inovasi yang bagus. Manusia urban dan HP itu ibarat amplop dengan perangko, sulit dipisahkan. Saat HP mendadak mati di saat penting, urusan bisa jadi kacau. Untunglah ada inovasi dari ReCharge Power Bank, sehingga saya tidak perlu lagi takut kalau HP lowbatt dan tidak memungkinkan mencari tempat untuk ngecharge.

Selain di Central Park Mall, layanan ReCharge Power Bank sedang dikembangkan dan dapat dinikmati di 28 tempat di seluruh Jakarta, mulai dari mal, area perkantoran, dan tempat-tempat lainnya serta kota lain di seluruh Indonesia. Untuk teman-teman yang ingin tahu lebih tentang layanan ReCharge Power Bank, teman-teman bisa mengunjungi websitenya dan juga ikuti Instagramnya.
Download Aplikasinya disini :
App Store Google Play Store
Temukan Infonya disini :
Instagram : ReCharge.id
Facebook : ReCharge.id
Websites : ReCharge.id
Kirain bisa setelah install aplikasi bakal ke-charge sendiri, ternyata jasa persewaan powerbank ya 😀
Hahhaa iyaa mas. Kudu cari boothnya dulu
wew murah banget ya cuma 10 ribu doank seharian
Yoi mas. Punyaku malah kubawa pulang 3 hari powerbanknya haha
2600 mAh, zen 3 kah?
Xperia M5 mas hahaha.
Baterainya standar, tp karena sudah setahun lebih ketahanannya mulai kendor.