Sebelum Naik Gerbong Ekonomi Baru, Perhatikan 4 Fakta Ini Supaya Tidak Zonk

Sebelum Naik Gerbong Ekonomi Baru, Perhatikan 4 Fakta Ini Supaya Tidak Zonk

NOTE:
Artikel ini ditulis tahun 2017 ketika KA Argo Parahyangan kelas Ekonomi menggunakan K3 Ekonomi keluaran tahun 2016. Saat ini kelas ekonomi Argo Parahyangan dilayani menggunakan rangkaian 2018 Stainless Steel. 

Ketika diluncurkan pertama kali di tahun 2016, kereta ekonomi terbaru yang katanya memiliki rasa eksekutif ini menuai rasa penasaran. Jika dilihat sekilas, tampilan kereta yang berkonfigurasi tempat duduk 2-2 ini memang tampak jauh lebih nyaman daripada kelas ekonomi biasa yang duduknya harus berhadap-hadapan. Tapi, hanya beberapa saat setelah diluncurkan dan dirangkaikan pada kereta api jarak jauh, pamor kereta baru ini pun meredup. Lanjutkan membaca “Sebelum Naik Gerbong Ekonomi Baru, Perhatikan 4 Fakta Ini Supaya Tidak Zonk”

Teras Cihampelas: Ruang Publik Gratisan untuk Pecinta Jalan Kaki

Teras Cihampelas: Ruang Publik Gratisan untuk Pecinta Jalan Kaki

Bandung, kota yang dijuluki “Kota Kembang” ini sedang tersengal-sengal nafasnya. Jalanannya kian sesak, tanahnya kian menyempit, manusianya semakin banyak, dan udaranya tak lagi sejuk. Beragam upaya digagas untuk mengembalikan pamor Bandung sebagai Kota Kembang, salah satunya adalah dengan menata kembali beberapa fasilitas publik.

Lanjutkan membaca “Teras Cihampelas: Ruang Publik Gratisan untuk Pecinta Jalan Kaki”

Ibu Kost Menyebalkan, Tapi…

Ibu Kost Menyebalkan, Tapi…

Tujuh bulan di Jakarta, rasanya seperti gado-gado. Tawa, suram, sedih, dan marah semua harus dijalani setiap harinya. Jakarta, dengan kemacetan, semerawut, dan berita-berita kriminalnya sering membuatku muak. Tapi, di balik semua itu tersimpan sebuah pengalaman sederhana, juga menyebalkan yang ternyata membuat betah.

Lanjutkan membaca “Ibu Kost Menyebalkan, Tapi…”

Sumatra Overland Journey (5) | Kelana di Pulau Terbarat Indonesia

Sumatra Overland Journey (5) | Kelana di Pulau Terbarat Indonesia

Makan, tidur, jalan-jalan, dan snorkeling. Selama lima hari, tak ada aktivitas lain yang bisa kami lakukan selain empat hal tersebut. Keindahan Sabang seolah membawa kabur kami dari segala kemelut dunia. Tak ada televisi, tak ada internet. Dunia menjadi amat damai karena yang kami lihat hanyalah alam yang memanjakan mata.

Lanjutkan membaca “Sumatra Overland Journey (5) | Kelana di Pulau Terbarat Indonesia”

Mudik 2014: Menempuh 880 Kilometer, 32 jam Perjalanan Naik Sepeda Motor

Mudik 2014: Menempuh 880 Kilometer, 32 jam Perjalanan Naik Sepeda Motor

Momen lebaran selalu menorehkan sensasi tersendiri. Terlepas dari harga bahan pokok yang merangkak naik, seminggu jelang lebaran layar kaca televisi sibuk menampilkan kemacetan di jalan-jalan antar-provinsi yang mulai mengular. Bagi yang merayakannya, lebaran adalah momen yang paling ditunggu-tunggu untuk bertemu dengan keluarga tercinta.

Lanjutkan membaca “Mudik 2014: Menempuh 880 Kilometer, 32 jam Perjalanan Naik Sepeda Motor”

Surat untuk Temanku yang Tak Lagi Bujang Hari Ini

Surat untuk Temanku yang Tak Lagi Bujang Hari Ini

 

Aku masih tidak menyangka bahwa obrolan ngalor-ngidul di pelataran Candi Barong tahun 2013 lalu itu menjadi kenyataan. Waktu itu, kami saling mengejek diri kami masing-masing sebagai seorang jomblo. Johannes, alias Paijo, pernah berpacaran di negerinya, kemudian putus. Senada dengannya, bahkan lebih tragis lagi, aku belum pernah berpacaran sama sekali.

Lanjutkan membaca “Surat untuk Temanku yang Tak Lagi Bujang Hari Ini”

Sumatra Overland Journey (4) | Menjejak Langkah di Titik Nol Indonesia

Sumatra Overland Journey (4) | Menjejak Langkah di Titik Nol Indonesia

Jam 3 pagi. Tatkala semua penumpang tertidur lelap, bus berhenti mendadak. Mesin bus mogok dan kami tertahan di jalanan sepi kota Bireun, Aceh tanpa tahu harus berbuat apa. Beberapa penumpang mulai gelisah. Ada yang menelepon kerabatnya, ada pula yang mengumpat kesal karena perjalanannya jadi terhambat.

Lanjutkan membaca “Sumatra Overland Journey (4) | Menjejak Langkah di Titik Nol Indonesia”

Tetirah Singkat di Penyangga Jakarta

Tetirah Singkat di Penyangga Jakarta

Lima puluh kilometer di selatan Ibukota, Bogor tak hanya sekadar rumah bagi para komuter yang mencari nafkah di Jakarta. Di tengah pemukiman yang kian padat dan jalanannya yang semerawut, Kebun Raya Bogor masih menjadi paru-paru alami yang terjaga, sebuah warisan masa lalu dari masa kolonial.

Lanjutkan membaca “Tetirah Singkat di Penyangga Jakarta”